Health  

Muntah Berbahaya Bagi Lambung

Tanda Asam Lambung
Tanda Asam Lambung

Tidak hanya orang dewasa saja yang kerap bermasalah dengan lambung, anak-anak pun acapkali bersinggungan. Bila seorang anak muntah yang diikuti bau asam bercampur darah segar atau berwarna hitam, berarti lambung anak tersebut sedang tak sehat.

“Biasanya muntah dengan bau asam timbul karena kelebihan minuman atau cairan, yang menyebabkan lambung pada anak membesar serta menumpuk di lambung tanpa bisa diabsorpsi, hasilnya asam lambung pada anak meningkat sehingga menimbulkan asam pada muntah,” ujar dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, dr. Budi Purnomo, Sp.A, dalam seminar bertema ‘Mengatasi Muntah Berulang Pada Anak’, di Ruang Auditorium RSAB Harapan Kita, Jakarta, Selasa (7/6/2011).

Tanda Asam Lambung
Tanda Asam Lambung

Perlu diketahui, kata dr. Budi, setiap anak memiliki perbedaan pada ukuran lambung, sehingga diagnosa terhadap muntah anak bisa dilihat apakah terdapat pembuntuan dalam lambung atau tidak bisa dilakukan pencernaan lanjutan pada lambung.

“Untuk mengetahui apakah anak Anda mengalami infeksi lambung kita sebagai orang tua harus melakukan pemeriksaan USG atau mengetahui peningkatan berat badan,” tegasnya.

dr.Budi mengungkapkan, bila muntah yang mengandung asam tersebut sangat berbahaya bagi lambung anak, karena bisa menyebabkan infeksi pada lambung.

“Jika anak terkena infeksi lambung, biasanya anak akan sulit buang air besar, bahkan jika orang tua tidak mengetahui ciri-ciri penyakit ini akan menyebabkan infeksi dan harus dilakukan pengobatan dan operasi jika seorang anak telat dilakukan pemeriksaan pada lambung,” urainya.

Untuk mengatasinya, dr.Budi menyarankan para orangtua setiap hari memberikan anak-anaknya konsumsi tinggi serat yang bisa didapat dari sayuran.

Baca Juga 7 Makanan Untuk Penderita TBC. Tingkatkan Proses Kesembuhan Anda!

“Konsumsi sayuran setiap hari pada anak bisa menyebabkan saluran pencernaan menjadi normal, hasilnya lambung anak tidak mengalami penumpukan lalu terjadinya infeksi, sehingga sulit untuk melakukan buang air besar,” tandasnya.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *