Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Manusia membutuhkan nutrisi untuk mendapatkan energi sehingga bisa melakukan berbagai aktivitas. Di sisi lain, kebutuhan oksigen juga harus dilakukan untuk melakukan pernafasan guna membakar glukosa sehingga bisa dimanfaatkan tubuh. Asupan nutrisi dan oksigen di setiap bagian tubuh bisa terpenuhi karena adanya sistem peredaran darah pada manusia. Agar lebih memahami mengenai sistem peredaran darah tersebut, yuk simak ulasan di bawah ini.

Organ yang Berperan Dalam Peredaran Darah

1. Jantung

Jantung merupakan salah satu organ peredaran darah yang cukup vital. Ukuran jantung kira kira lebih besar dibandingkan genggaman tangan.  Jantung dilindungi oleh tulang rusuk, dan terdiri dari 4 ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Jantung berfungsi untuk memompa darah baik menuju paru paru maupun ke seluruh tubuh. Keempat 4 ruang di dalam jantung tersebut dipisahkan oleh katup agar darah mengalir sesuai tujuan.

Bilik kiri dan serambi kiri berisi darah yang bersih dan mengandung banyak oksigen. Berbeda dengan bilik kanan dan serambi kanan yang mengandung darah yang kotor dan banyak mengandung karbondioksida. Biasanya orang yang normal memiliki detak jantung dengan kisaran 60 hingga 100 kali setiap menit. Sedangkan ada beberapa pengecualian dimana biasanya atlet yang bugar memiliki dekat jantung di bawah 60 kali setiap menit.

2. Pembuluh Darah

Selain jantung, sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari pembuluh darah. Struktur organ ini seperti tabung otot elastis yang membawa darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan sebaliknya. Pembuluh darah terdiri dari dua yaitu pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena. Perbedaan ini berdasarkan tujuan darah dibawa, dimana arteri merupakan pembeuluh darah yang yang membawa darah keluar ke jantung dan berlawanan dengan pembuluh darah vena.

Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Pembuluh darah arteri mengandung darah yang kaya oksigen, jika darah yang dialirkan menuju ke seluruh bagian tubuh. Darah tersebut kemudian dipompa dari jantung menuju ke seluruh bagian tubuh dari bilik kiri. Pembuluh darah arteri yang utama disebut aorta. Selanjutnya pembuluh darah tersebut kemudian bercabang menjadi ukuran yang mebih kecil. Sedangkan pembuluh darah yang menuju ke arah jantung, membawa darah yang kaya karbondioksida.

Sistem peredaran darah pada manusia berupa pembuluh darah selain arteri adalah pembuluh darah vena. Pembuluh darah ini membawa darah menuju ke arah jantung. Darah yang dibawa oleh vena cava mengandung banyak oksigen, dikarenakan darah tersebut berasal dari seluruh tubuh. Selanjutnya darah di bawa ke jantung untuk ditukarkan ke paru paru. Fungsi dari vena pulmonalis sendiri membawa darah dari paru paru yang kaya oksigen menuju ke organ jantung.

3. Darah

Darah merupakan komponen yang membawa nutrisi, oksigen, antobodi, hormon dan sebagainya. Komponen darah meliputi sel sel darah dan plasma darah. Plasma darah merupakan cairan yang berwarna agak kekuningan yang memiliki fungsi penting yaitu membawa beberapa zat yang penting bagi tubuh seperti hormon, protein serta faktor pembekuan darah. Sedangkan sel sel darah terdiri dari tiga komponen yaitu sel darah merah, sel darah putih serta pembuluh darah.

Sel darah merah merupakan sel darah yang mengandung hemoglobin yang berfungsi mengikat oksigen dan dikenal juga dengan eritrosit. Sel darah putih merupakan komponen dalam sistem peredaran darah pada manusia yang berfungsi untuk membantu sistem kekebalan pada tubuh. Dan yang terakhir adalah keping darah yang berfungsi membantu proses pembekuan darah.

Baca Juga Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Itulah beberapa organ peredaran darah yang memiliki fungsi sangat vital bagi tubuh. Adanya gangguan pada organ tersebut bisa menyebabkan fungsi kerja tubuh. Untuk menjaga kesehatan organ peredaran darah ini maka anda harus menerapkan pola hidup yang sehat seperti mengonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga secara rutin serta menghindari berbagai hal yang bisa menyebabkan organ tersebut menjadi terganggu.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *